06 Desember 2007

Silet Lidah Silat Bibir


Hari ini saat Online saya berkunjung ke blognya bang Sandy. Saya tergerak untuk menulis merujuk pada postingan bang Sandy, yang postingan tersebut juga merujuk pada postingan The Diplomat mengenai GOSSIPPER atau KOMENTATOR.

Sejak lahir manusia memang diciptakan sebagai makhluk sosial yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat diantara orang banyak. Sadar atau tidak sadar (selama orang itu masih idup dan tidak cacat otak maupun mental) pasti akan terpengaruh oleh lingkungan tempat dia berkembang. Sadar atau tidak sadar setiap orang memiliki sifat dasar yang akan berusaha membandingkan diri dengan orang lain yang dalam pandangan subjektifnya lebih jelek, setara, lebih baik atau bahkan jauh lebih baik darinya.

Membandingkan diri juga dapat dibagi 2, membandingkan diri dalam artian positif (berusaha untuk menjadi lebih baik seperti orang yang dibandingkan) serta membandingkan diri dalam artian negatif (dan kemudian hadirlah gosip dan komentar....). kemampuan manusia untuk menilai dan berbicara menghasilkan informasi-informasi subjektif tentang seseorang yang dianggapnya sedikit berbeda dari mayoritas masyarakat yang ada. Menurut saya sifat itu normal hanya saja dominasi sifat tersebut secara berlebihan juga kurang baik. Jujur itu baik tapi terlalu jujur juga bisa bikin masalah :D tapi gpp saya juga kadang senang berkomentar. Siapa tahu di masa depan saya bisa menjadi pemerhati masalah politik atau dunia hiburan? siapa tahu..

Belasan tahun yang lalu saat stasiun TV masih berjumlah 1-2, kelompencapir mungkin merupakan acara favorit keluarga, dan ibu-ibu yang doyan nge-gosip pun hanya berbicara tentang tetangga sekitar, Pak RT yang kurang tanggung jawab, atau yang paling jauh Ketua RW sebelah. Nah masalahnya saat ini kita hidup di era barang-elektronik-kotak-bernama-televisi yang menayangkan banyak acara infotainment program tentang gosip dari selebritis sampai selebrengos (anggota DPR mesum, menteri, anak-anak menteri dll dkk dsb). dan televisi memberikan pengaruh yang sangat besar bagi tumbuh kembang seseorang dalam mengaktualisasi dirinya. Sangat berpengaruh sehingga anak-anak kecil saja saat ini pintar dalam masalah gosip-menggosip. Dan begitu besarnya pengaruh televisi dalam masyarakat sehingga B. J. Habibie mengundang kru sinetron "Cinta Fitri" ke rumahnya karena beliau sangat suka nonton sinetron tersebut :) dan menyukai wajah Shireen Sungkar yang menurutnya imut. Untung saja bukan Cincha Lawra (Cinta Laura) yang diundawng to mr. Habibie' house, kawlo ngga myungkin mereka berjwua awkan berbincawng-bincawng dyengan bahasa yang cawmpur awduk.

Diantara Favourite Links yang ada di blognya bang Sandy, ada blog yang menurut saya sangat-sangat-sangat "bagus", jika dilihat dari sisi kreatifitas (kalau dari sisi lainnya mungkin sebaliknya, subjektif kepada pembaca masing-masing tentunya). Blog itu adalah siletlidah.wordpress.com. Blog tersebut ditulis ramai-ramai oleh orang-orang yang menurut saya memiliki kemampuan menulis yang sangat baik karena dari segi penyajian hingga tata bahasanya menurut saya seperti bahasa koran (mungkin jurnalis?), dan membuat saya tersenyum (karena menahan tawa) saat membacanya. Mungkin anda juga akan tertawa membacanya, kecuali anda adalah si-selebritis yang menjadi bahan tulisan :)

Ada contoh postingan mengomentari seorang selebritis baru yang lagi naik daun dan naik badan. lucu..sangat..

Mau dibilang bagus juga salah, mau dibilang salah juga kurang bagus... mungkin lebih tepatnya kreatif!

Olfix for the Storyteller

05 Desember 2007

Catur, tidak sekedar strategi


Catur adalah salah satu permainan rekreasional dan kompetitif untuk 2 orang paling populer di dunia. terdiri dari papan catur berbentuk kotak berwarna hitam putih (checker) sebanyak 64 kotak (8x8 kotak) dan set yang terbagi dalam warna hitam & putih, yang masing-masing warnanya terdiri dari 1 raja, 1 ratu, 2 menteri, 2 kuda, 2 benteng, dan 8 pion.

Permainan ini membutuhkan taktik dan strategi dari pemain untuk dapat men-skak mat raja lawan. Skak Mat sendiri merupakan derivatif dari kata "Shâh-mât" dari bahasa Persia yang artinya "Sang Raja", atau dalam bahasa Inggrisnya "checkmate".

Catur pertama menurut sejarah ditemukan di India yang saat itu dibawah kekuasaan Kaisar Persia Anushirwan. Catur saat itu digunakan bukan sebagai permainan tetapi digunakan sebagai alat bantu dalam membuat strategi perang, kalkulasi matematika, judi, dan juga untuk astronomi.

Permainan catur masuk ke Eropa pertama kali pada abad ke-9, dan pada abad ke-10 permainan ini telah menyebar ke seluruh daratan Eropa. Pada abad 14 aturan dasar catur kuno mulai dimodifikasi di daerah Selatan Eropa dan menghasilkan aturan dasar permainan catur modern yang dimainkan hingga hari ini.

Kata "catur" sendiri di Indonesia diambil dari bahasa Sansekerta "Chaturanga" yang berarti 4 divisi militer yaitu infanteri, kavaleri, gajah, dan kereta perang; yang direpresantasikan dengan menteri, kuda, benteng, dan pion.

Banyak varian catur yang dimainkan di dunia, mulai dari bentuk papan yang berbeda, set, hingga aturan mainnya, varian yang paling terkenal adalah xiangqi dari China dan shogi dari Jepang. Catur modern sendiri dapat dimainkan dalam banyak cara, dari yang memakai batasan waktu (catur cepat) hingga permainan yang hanya menggunakan kertas dan pulpen dan mengandalkan ingatan yang kuat sang pemain (catur buta).

Bidak catur sendiripun tidak lagi hanya sekedar bidak berwarna hitam atau putih dan terbuat dari kayu. Pengaruh region dan kreatifitas menghasilkan bidak-bidak catur yang unik dari segi bentuk, warna, dan ukuran. Dari bidak yang berbentuk pasukan india menaiki gajah yang terbuat dari batu serpentin hingga karakter Alice in the wonderland berbahan tulang kerbau. Unik dan Menarik.






Baca Juga
Kartu , tidak sekedar dikocok
Monopoli, tidak sekedar dimainkan
Dadu, tidak sekedar digelindingkan
Ular Tangga, Tidak sekedar ular dan tangga

02 Desember 2007

Santa Claus From Detroit

[The Storyteller song review]
Eminem feat Bob Rivers - Jingle Bell



Yo, yo

Jingle Bells,
Jingle Bells
J
inglin' all the way

Oh, what fun it is to ride
From Detroit to East LA

Is this a white Christmas?
Hell no, my man
I’m leavin' blood in the snow and smacking fat men
You mean Santa? That boy’s a bitch
He caught my mom Christmas eve and tried to give her a kiss
Fo’ real, he’s no joke, the guy don't play
He tried to ride way more than a one-horse sleigh
Laughing all the way, but he’s not laughin' today
We'll jingle more than his bells, even the elves will pay
COME CHRISTMAS EVE, OLD NICK’S A GONNER!
We’ll be snacking on deer, EATIN’ Blitzen and Donner
Not a question of when, not even a maybe
Have a drunk Mrs. Clause sayin' “Jiggle it, Baby!”
Give a new meaning to “Ho, ho, ho”
Shake that ass, girl, bumpin' booty in the snow
So watch out Santa, you jolly old troll
We’ll be strippin’ that sleigh and leave you the coal

Jingle Bells, Jingle Bells
Jinglin' all the way

Oh, what fun it is to ride in a drop top Chevrolet,
hey
Jingle Bells, Jingle Bells
Jinglin' all the way
Oh, what fun it is to ride
From Detroit to East LA

Playing reindeer games, hell yeah my friend
Grab Rudolph’s horns, and see how far they bend
When his nose turns red, his ass gets sent
Back out to the woods with his faggy elf friends
Oh, Santa Claus wouldn't list me as nice
In fact, he'll have me listed as 'naughty' twice
Not cuz’ of the fight, or the Christmas gift heist,
But Because of all the nog I left on his wife
It’s time for old nick to move and retire
'Fore we roast his nuts on a big ass fire
Yes I’m that bad, Yes, I’m that crude
I mean your ass is huge, lose weight, for real dude
All the cookies and milk, simply quite sick
I mean, when’s the last time you seen your dick
I don’t mean to throw a fit and I’m not one to bitch
But every year I get underwear, socks, and shit

Jingle Bells, Jingle Bells
Jinglin' all the way (check it out)

Oh, what fun it is to ride in a drop top Chevrolet,
hey (yeah)
Jingle Bells, Jingle Bells Jinglin' all the way
Oh, what fun it is to ride From Detroit to East LA
(yo)
Jingle Bells, Jingle Bells
Jingling all the way
Oh, what fun it is to ride in a drop top Chevrolet, hey

(yo, yo)
Jingle Bells, Jingle Bells
Jingling all the way
Oh, what fun it is to ride
From Detroit to East LA





Waktu terasa sangat cepat saat ini, tidak terasa sudah di hari ke 2 di bulan Desember dan sebentar lagi Natal tiba dan segera tahun berganti.. kemarin iseng-iseng saya membongkar file-file mp3 yang ada di komputer dan saya mendapati Jingle Bell miliknya Eminem yang keren..

Rap Version of Jingle Bell dengan lirik yang tentu sudah dimodifikasi abis! Liriknya lebih kasar dari lagu yang seringkali kita dengar sejak kecil, tetapi mungkin itulah realita natal saat ini..

Santa Claus dalam benak saya adalah pria gendut dan tua berkostum merah, memegang buntelan berisi hadiah, dan naik kereta terbang dengan rusa-rusanya. Sewaktu kecil saya sering diberi hadiah olehnya (yang dititipkan oleh Ortu saya dibelakang panggung tentunya), Rudolph pun ada di sana (cuma 1 ekor rusa yang ditaruh dalam kandang, hidungnya pun hitam bukan merah), dan saat acaranya selesai sang Santa-pun pulang mengendarai sepeda motor, mungkin keretanya rusak? :)

Saat ini Santa Klaus bisa saja kriminil yang menggunakan kostum santa, atau mungkin seorang pedofil? banyak motivasi menggunakan kostum santa. dan Rudolph tentu saja adanya di kebun binatang dan tidak berkeliaran di jalan menarik kereta, bisa-bisa tersenggol mobil dan tewas.

Mungkin itu hanya tradisi dan cerita natal yang diteruskan kepada anak-anak oleh orang tuanya (dan orang-orang Marketing) sehingga masyarakat menjadi sangat konsumerisme, dan natal pun bergesar artinya: It's Gifts Time. Tapi ini adalah realita bukan?

And if Eminem does jingle bells by
ridin' in a drop top Chevrolet from Detroit to LA, maybe I will do the same by ridin' a train with "tut..tut..tut.." sounds, to Bandung and Surabaya..(versi inggrisnya lagu Naik Kereta Api)

Ada yang kreatif membuatkan video klip untuk lagu ini di youtube, click here to see
kalau sempat akan saya upload file mp3-nya.

olfix for the storyteller