ha ha ha ha ( tertawa dengan gaya Mbah Surip Alm) mungkin hal yang akan saya lakukan, jika benar bahwa mayat tersangka teroris dalam pengepungan 18 jam di Temanggung adalah Noordin M. Top.
Tawa itu merupakan ungkapan lega, bahwa akhirnya salah seorang penebar teror di Indonesia berhasil dihabisi. Mungkin lebih baik lagi jika tersangka dapat di tangkap hidup-hidup (entah itu Noordin atau bukan) sehingga banyak informasi yang bisa dikorek dalam upaya membongkar jaringan terorisme di Indonesia, seperti informasi lokasi pergerakan hingga anggota-anggota baru yang telah direkrut. Sebab berakhirnya Noordin bukan berarti berakhirnya Jaringan yang telah dibangunnya.
Tapi, benarkah pria yang tewas dalam pengepungan di Temanggung itu Noordin M. Top yang dicar-cari selama bertahun2?
banyak opini yang beredar antara lain ;
> Yang menguatkan :
- Data intelijen serta besarnya operasi sehingga Kapolri menyempatkan diri untuk ke lokasi tempat pnyergapan.
- Pengakuan tersangka 'calon' pelaku bom bunuh diri yang tertangkap di Bekasi.
- Tertangkapnya sinyal HP ibrahim (orang yang dikabarkan mengatur pelarian Noordin) di daerah Temanggung.
> Yang melemahkan :
- Tipikal teroris seperti Noordin lebih memilih mati daripada ditangkap. Entah itu dengan meledakkan bom, menggantung diri, maupun menelan paku, bukan dengan bersembunyi di WC.
- Adanya kabar bahwa perawakan tersangka berbeda dari gambaran Noordin yang dirilis oleh POLRI.
sebaiknya kita menunggu hasil forensik dan DNA dari POLISI yang akan menjelaskan siapakah orang tersebut.
Terlepas dari itu, bisakah kita bernapas lega sekarang? Belum. masih banyak orang diluar sana dengan pemikiran bahwa dengan membunuh orang yang berbeda kepentingan (entah itu keyakinan, idealisme, dll) akan masuk Surga. ini adalah PR yang besar, tidak hanya bagi pihak kepolisian RI, tetapi semua masyarakat. karena teroris bisa saja berada di sekitar kita.
Jayalah POLRI!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar